Film ini dimulai pada suatu malam
dengan hujan deras dan petir menyambar-nyambar. Tepatnya saat itu tanggal 25 Desember
1755, di sebuah puri milik keluarga Jarjayes yang tak jauh dari Versailles.
Jendral Rainier de Jarjayes sang tuan rumah sedang gelisah menunggu kelahiran
anaknya yang ke-6.
Tak lama kemudian, suara tangis
bayi pun terdengar di antara gemuruh petir. Sang jendral sangat berharap bahwa
yang dilahirkan adalah anak laki-laki karena beliau sangat menginginkan anak
laki-laki sebagai penerusnya. Memang saat itu keluarga Jarjayes turun temurun
dipercaya oleh kerajaan prancis untuk menjadi kepala pengawal pasukan istana.
Namun Sang Jendral kecewa karena yang dilahirkan adalah seorang bayi perempuan
yang cantik jelita. Dengan lahirnya sang putri bungsu, Jenderal Jarjayes telah
memiliki 6 orang anak perempuan. Tiba-tiba terlintas ide gila di kepalanya. Dia
memutuskan untuk membesarkan putri bungsunya sebagai anak laki-laki dan
memberinya nama Oscar François.
14 tahun kemudian, Oscar tumbuh
menjadi seorang gadis cantik yang kuat dan lincah. Bersama dengan André
Grandier, cucu dari inang pengasuh yang telah lama mengabdi di keluarga
Jarjayes, Oscar bermain pedang dan berkuda. Sementara itu kerajaan Prancis
sedang merencanakan perkawinan antara Putri Marie Antoinette, putri kesembilan
dari Ratu Maria Theresia dari Austria, dengan Putra Mahkota Louis August, cucu dari
Raja Louis XV dari Prancis. Oleh karena itu, disiapkan pasukan khusus untuk
menyambut kedatangan Putri Marie Antoinette. Jendral Jarjayes berharap Oscar
mendapatkan posisi komandan pasukan untuk mengawal Putri Marie Antoinette dari
Austria.
Namun ternyata selain Oscar, ada
seorang lagi yang menjadi ‘calon’ komandan yaitu seorang pemuda tampan bernama
Victor Clement de Gerodéré. Raja Louis XV memutuskan untuk mengadakan duel
antara Oscar dan Gerodéré dan pemenangnya akan mendapatkan posisi komandan.
Pada hari yang ditentukan, Oscar
yang bandel bukannya datang ke tempat dia berduel dengan Gerodéré yang akan
disaksikan oleh Raja dan para bangsawan. Oscar malah menghadang Gerodéré di
tengah jalan dan menantangnya adu pedang. Oscar berhasil mengalahkan Gerodéré.
Ketika Raja Louis XV mengetahui hal itu, beliau sangat marah. Namun Gerodéré
yang telah dikalahkan Oscar malah merekomendasikan Oscar lebih cocok menjadi
komandan dibanding dengan dirinya. Raja pun setuju dan memerintahkan Oscar
menjadi komandan.
Jendral Jarjayes pun kebingungan,
perintah Raja tak mungkin ditolak tetapi Oscar yang keras kepala tampaknya
enggan mengenakan seragam militer. Jendral Jarjayes pun meminta bantuan André
membujuk Oscar agar mau memakai seragam militer. Pembicaraan André dan Jendral
Jarjayes didengar oleh Oscar. Pada saat itu, dalam hatinya yang paling dalam
Oscar sangat menginginkan hidup sebagai gadis biasa pada umumnya.
Keesokan harinya, André
memutuskan untuk tidak memaksa Oscar seperti permintaan Jendral Jarjayes, ayah
Oscar. “Ini belum terlambat Oscar!! Kau bisa kembali menjadi jati dirimu
sebagai perempuan!!”, kata André. André pun pun berkata pada Jendral bahwa
Oscar memiliki hak untuk menentukan pilihannya sendiri dan dia tidak bisa
memaksakan kehendak kepada Oscar. Namun tiba-tiba seisi rumah dikejutkan oleh
Oscar yang keluar dari kamarnya mengenakan seragam militer lengkap. Ternyata
sang mawar telah menentukan tujuan hidupnya. Mulai saat itu Oscar berpisah dengan jati
dirinya sebagai seorang gadis dan memulai hidup sebagai seorang tentara. Oscar
selalu didampingi oleh sahabat setianya André Grandier, menjalani kehidupannya
yang akan datang.
Next Episode: "Fly! An Austrian Butterfly"
0 komentar:
Posting Komentar
Merci Beaucoup ^^