Pada episode sebelumnya, Madame Du Barry meminta kepada Raja
Louis XV untuk menjadikan Ibu Oscar sebagai dayangnya. Kabar ini terdengar oleh
Putri Marie Antoinette. Putri Antoinette pun tidak mau kalah dan meminta pada
Putra mahkota untuk menjadikan ibu Oscar menjadi dayangnya. Mau tidak mau Oscar
harus memilih karena ini adalah perintah Raja.
Pada saat yang sama, di Austria Ratu Marie Therese ibunda
Putri Marie Antoinette mengkhawatirkan keadaan putrinya di Prancis. Beliau
telah mendengar kabar tentang persaingan Putri Marie Antoinette dengan Madame
Du Barry, selir Raja Louis XV. Maka beliau mengutus Count Merci untuk pergi ke
Prancis dan menjadi penasehat putrinya sebagai pengganti dirinya.
Sementara itu Oscar masih saja keras kepala tidak mau
memilih. Andre Grandier, sahabat Oscar berusaha membujuk Oscar untuk membuat
keputusan. Akhirnya Oscar menyerah dan memutuskan untuk memihak Putri Marie
Antoinette yang sudah jelas bakal menjadi Ratu Prancis di kemudian hari. Maka
keesokan harinya, tersiar kabar kemenangan pertama Putri Marie Antoinette
terhadap Madame Du Barry. Count Merci
yang datang ke Versailles mendengar kabar itu dari para bangsawan. Dia kaget
mendengar bahwa Putri Marie Antoinette secara terang-terangan menantang selir
raja.
Madame Du Barry terus saja merengek kepada
Raja tentang kelakuan Putri Marie Antoinette. Awalnya sang Raja tidak
menggubrisnya, namun Madame Du Barry terus mendesaknya dan berkata bahwa
penghinaan Putri Marie Antoinette terhadapnya, sama saja dengan Penghinaan
terhadap Raja. Akhirnya Sang Raja pun termakan omongan Madame Du Barry. Beliau
murka dan mengeluarkan peringatan untuk Putri Marie Antoinette. Mendengar ini,
Count Merci khawatir persaingan bodoh antara wanita-wanita bangsawan Versailles
ini akan membawa dampak buruk terhadap perdamaian antara Prancis dan Austria,
dan bisa menimbulkan peperangan di Eropa.
Count Merci segera mengirimkan surat kilat kepada Ratu Marie
Therese untuk memberitahukan hal ini. Kaunitz, sang Perdana Menteri, memberi
saran agar Ratu Marie Therese menulis surat langsung kepada Putri Marie
Antoinette. Namun, Ratu Marie Therese bimbang. Beliau tak mungkin mengajarkan
putrinya untuk bersopan santun terhadap wanita macam Madame Du Barry. Oleh
karena itu, beliau memerintahkan Kaunitz, sang Perdana Menteri yang menulis
surat Kepada Putri Marie Antoinette.
Namun Putri Marie Antoinette tidak mempedulikan isi surat
itu. Count Merci berusaha membujuk Putri Marie Antoinette untuk menyapa Madame
Du Barry di pertemuan berikutnya. Namun pada saat pertemuan, Putri Marie
Antoinette tetap tidak mau menyapa Madame Du Barry. Putri Antoinette malah
mengatupkan mulutnya rapat-rapat dan memasang tampang penuh kebencian terhadap
Madame Du Barry. Madame Du Barry sangat murka, namun tiba-tiba Duke Orleans
datang keruangannya membawa sebotol anggur dan mereka pun menyusun rencana
jahat.
Beberapa waktu kemudian Madame Jarjayes, ibu Oscar, diminta
datang ke ruangan Madame Du Barry dan mengantarkan anggur untuk Madame Du Barry
dan Putri Antoinette yang katanya saat itu berada di ruangan Madame Du Barry. Madame
Jarjayes merasa curiga, bagaimana bisa Putri Antoinette berada di ruangan
Madame Du Barry? Namun dia tidak banyak berkomentar dan langsung melaksanakan
perintah itu dan datang ke ruangan Madame Du Barry mengantarkan dua gelas anggur.
Andre yang mendengar kabar itu segera memberi tahu Oscar. Sementara itu, Madame
Jarjayes kebingungan karena Putri Marie Antoinette tidak ada di ruangan Madame
du Barry. Madame Du Barry mengatakan bahwa Putri Marie Antoinette baru saja
meninggalkan ruangan. Madame Du Barry kemudian mengambil kedua gelas itu dan
memberikan salah satu gelas itu kepada pelayannya. Begitu meminum seteguk
anggur, si gadis pelayan tiba-tiba tercekik dan menjatuhkan gelas anggurnya. Si
gadis pelayan pun langsung meninggal begitu meminum anggur yang diam-diam telah
diracuni. Madame Du Barry langsung menuduh Madame Jarjayes ingin meracuninya. Madame Jarjayes pun sadar bahwa ia telah
dijebak oleh Madame Du Barry. Namun tiba-tiba Oscar datang dan terkejut dengan
apa yang telah dilakukan Madame Du Barry terhadap ibunya. Oscar kemudian
membuang gelas anggur yang dijatuhkan sang gadis pelayan itu keluar jendela.
Oscar mengancam Madame Du Barry dia tidak akan tinggal diam apabila ada yang
ingin mencelakai ibunya dan Putri Antoinette. Kemudian Oscar pun mengajak
Madame Jarjayes keluar dari ruangan itu, meninggalkan Madame Du Barry yang
terpuruk sendiri dalam kejengkelannya.
Previous Episode: "A Spark in Versailles"
Next Episode: "Tears in Dignity"
0 komentar:
Posting Komentar
Merci Beaucoup ^^